1. Opera
Jawa (2006)
Memenangkan Best Original Score untuk Rahayu Supanggah pada penyelenggaraan perdana Asian Film Awards 2007. Opera Jawa juga dinominasikan untuk Best Film yang bersaing dengan The Host (Korea), Love and Honor (Jepang), Exiled (Hongkong), Still Life (China) dan Curse of the Golden Flower (China). Nominasi Best Film dari Asia Pacific Screen Awards 2007. Menang Silver Screen Award Singapore International film Festival 2007. Serta juga menerima penghargaan Best Actress untuk Artika Sari Devi pada Brussels International Independent Film Festival 2008.
Memenangkan Best Original Score untuk Rahayu Supanggah pada penyelenggaraan perdana Asian Film Awards 2007. Opera Jawa juga dinominasikan untuk Best Film yang bersaing dengan The Host (Korea), Love and Honor (Jepang), Exiled (Hongkong), Still Life (China) dan Curse of the Golden Flower (China). Nominasi Best Film dari Asia Pacific Screen Awards 2007. Menang Silver Screen Award Singapore International film Festival 2007. Serta juga menerima penghargaan Best Actress untuk Artika Sari Devi pada Brussels International Independent Film Festival 2008.
2. Kala (2007)
Merupakan
film kedua dari Joko Anwar meraih Jury Prize pada New
York Asia Film Festival 2007 dan Best Film di Berlin
Asia Hotshot 2007. Film ini juga diputar Puchon International Fantastic Film
Festival 2007, Vancouver International Film Festival 2008, Hong Kong Asian Film
Festival 2007, Osian Cinefan Film Festival 2007 dan Bangkok International Film
Festival 2007. Selain jadi official selection, Kala mendapatkan kehormatan sbg
film penutup pada rangkaian pemutaran film Puchon International Fantastic Film
Festival.
Dibesut oleh Nan T. Achnas dan dibintangi oleh aktor senior Singapura, Lom Khay Thong.Film ini meraih dua penghargaan pada penyelenggaraan ke 43 Karlovy International Film Fesrtival 4-12 Juli 2008 yaitu untuk Special Jury (pemenang kedua) dan penghargaan Ecumenical Jury Award.Film ini menjadi satu satunya film Asia yang merain dua penghargaan sekaligus.
4. Tiga Hari untuk Selamanya (2007)
Selain menerima Best Director dari
Brussels International Independent Film Festival 2008, Film ini juga menjadi
salah satu Official Selection pada Bangkok International Film
Festival 2007.
5. Laskar Pelangi (2007)
Film ini adalah adaptasi dari
novel berjudul sama oleh Riri Riza dan Mira Lesmana yang mendapatkan nominasi
untuk 2 Kategori utama pada penyelenggaraan ke 3 Asian Film Awards yang digelar
di Hongkong, yaitu Best Editing untuk Dono Waluyo
dan Best Film. Untuk nominasi film terbaik Laskar Pelangi
bersanding dengan Ponyo (Jepang), The Good the Bad the Weird (Korea Selatan),
Tokyo Sonata (Jepang), Red Cliff (Hongkong) dan Forever Entralled
(China). Laskar Pelangi juga mendapatkan Signis Award dalam
Hongkong International Film Awards 2009. Penghargaan The Golden
Butterfly Award untuk kategori film terbaik di International
Festival of Films for Children and Young Adults, di Hamedan, Iran. Awal tahun
2010 lalu film ini kembali mendapatkan penghargaan, kali ini untuk Cut Mini
sebagai Best Actress pada Brussels International
Independent Film Festival. Dan yang paling terbaru adalah menjadi Best
Film pada Asia Pacific Film Festival 2010.
O y, ada satu lagi film Indonesia yang layak dapet penghargaan internasional, yaitu "Daun Diatas Bantal"
BalasHapusyap. itu film tahun 1998 dan sudah saya postkan di postingan sebelumnya. terimakasih
Hapus